Total Tayangan Halaman

Selasa, 30 Maret 2010

Pantaskah Manusia Membuat Idiologi Tandingan Tu(ha)n

Ada tiga unsur penting yang harus kita renungkan, yaitu Brainware, Software, dan Hardware. Allah dalam hal ini bertindak sebagai brainware, yaitu unsur yang memiliki keinginan atau kehendak. Ketika keinginan atau kehendak itu ingin dilaksanakan maka Ia membutuhkan alat atau hardware. Yang menjadi persoalan adalah keinginan atau kehendak brainware tidak dipahami oleh hardware, hal ini karena segala keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh hardware. Untuk itu diperlukan unsur ketiga yang dapat menjembatani kesenjangan komunikasi tersebut. Disinilah berfungsi apa yang disebut software. Pada hakekatnya software adalah sebuah media untuk menterjemaahkan keinginan brainware kedalam bahasa yang dimengerti oleh hardware.

Allah bertindak sebagai perancang system alam semesta, sehingga seluruh komponen sistem termasuk manusia harus tunduk kepada kehendak Nya. Agar hubungan antara brainware dan hardware ini berjalan maka dibutuhkanlah software sebagai penghubung. Jadi kata kuncinya adalah hubungan, ketika koneksi terjadi maka sistem dikatakan berjalan atau hidup. Jadi ketika software Allah tidak bekerja atau tidak berjalan pada manusia, maka manusia tadi dikatakan terputus. Ketika manusia terputus dari kehendak Allah maka segala motivasi hidupnya akan diarahkan kepada kebutuhan fisik atau nafsunya saja. Akal Fikiran sebagai media yang seharusnya digunakan untuk berhubungan dengan kehendak Allah, disandera oleh keinginan jasad, sehingga manusia menjadi sebuah hardware yang memberontak kepada brainware. Kesadarannya dipenuhi oleh virus-virus atau program-program lain selain dari program Allah yang semestinya meng-komando keseluruhan kesadaran manusia. Kondisi ini yang disebut dengan kematian sistem. Kematian sistem berbeda dengan kematian fisik. Kalau kematian fisik adalah peristiwa berhentinya kegiatan faal pada sistem tubuh manusia. Sedangkan kematian sistem adalah peristiwa terputusnya hubungan intruksi dari pencipta dan yang diciptakan sehingga mengakibatkan terjadinya disintegrasi terhadap sub-sub sistem.

Kondisi ini disebut kondisi kegelapan, dimana dalam kondisi ini manusia berlomba-lomba untuk menjadi Tuhan, ia akan berusaha untuk menguasai manusia-manusia lainnya, dengan cara bertindak seperti Tuhan, ia akan menciptakan software-software untuk menandingi software buatan Tuhan. Software buatan manusia yang dimaksud disini adalah ideologi–ideologi yang diciptakan manusia yang berusaha untuk mempengaruhi manusia dengan iming-iming bahwa kelak mereka akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik, yang adil, makmur, berdasarkan ideologi bangsanya masing-masing. Semua ideologi buatan manusia selalu menawarkan kehidupan yang lebih baik yang dipercaya oleh orang-orang yang berhasil dipengaruhinya, kemudian merekapun berusaha untuk menyebarkan pahamnya tersebut kepada orang lain, sehingga mereka berhasil untuk mempengaruhi orang sebanyak mungkin sehingga otomatis wilayahnyapun menjadi meluas dan mereka bisa menguasai sumber daya alam lebih luas lagi. Wajar saja kalau kondisi ke gelapan seperti itu yang ada hanyalah persangkaan. Ada orang mengatakan begini jalan keluarnya, kemudian sekelompok orang akan mengikuti dia, yang lain mengatakan bukan, bukan di situ jalan keluarnya tapi di sinilah jalan keluarnya, maka sekelompok orang akan mengikuti dia. akibatnya akan tercipta kelompok-kelompok. Tetap saja mereka berada pada kegelapan. Karena ideologi buatan manusia yang disindir dalam kitab Allah sebagai berhala bukan hanya satu, tetapi banyak, maka terjadilah benturan dan gesekan-gesekan diantara ideologi-ideologi tersebut yang pada akhirnya akan terjadi peperangan yang terus menerus berkelanjutan yang membawa korban kesengsaraan pada umat manusia dan kerusakan alam yang hebat.

Hari ini kita bisa melihat, bangsa dengan bangsa saling berperang. Dalam perang dunia pertama 17 juta manusia telah mati, sedangkan dalam perang dunia kedua 20 juta manusia telah menjadi korban. Kemudian pada hari ini terjadi lagi, dunia digegerkan masalah nuklir dan terorisme. Berapa banyak lagi manusia akan terbunuh? Kalau tidak adanya pertolongan Allah, artinya tidak adanya ummat yang bertindak sebagai wasit, maka manusia bisa punah, bangsa terbunuh dengan bangsa. Yang paling berbahaya adalah kotak-kotak etnis, dan kotak-kotak ideologi, orang yang tidak seideologi dengan mereka adalah musuh yang harus dibunuh habis, contohnya komunis, liberalis. Kita bisa melihat kotak nasionalis, bangsa Israel menganggap bahwa orang yang bukan bangsa Israel adalah binatang, sama pula dengan bangsa Inggris menganggap bahwa orang yang bukan bangsa Inggris boleh diperlakukan apa saja, karena dianggap binatang, demikian juga bangsa Indonesia menganggap bahwa orang yang bukan bangsa Indonesia itu sama dengan musuh bagi faham kebangsaan.

Kita lihat tiap hari ada usaha untuk menghancurkan lintas banga-bangsa, dan hanya konsep langitlah yang dapat mengatasinya.Lebih spesifik kita lihat, bentuk bencana yang terjadi adalah terjadinya chaos atau kekacauan atau kehancuran tatanan kehidupan dalam suatu komunitas bangsa atau komunitas internasional. Bentuk kehidupan jahanam itu adalah rusaknya moral manusia secara merata. Dari sinilah kesengsaraan manusia itu dimulai. Perang antar suku dan bangsa terjadi, pembunuhan merajalela,pembuangan bayi di tempat sampah, membunuh sudah tidak lagi dianggap sebagai suatu tindak kejahatan besar, tetapi sudah berubah menjadi suatu keharusan yang akan mendapat bintang bagi pelakunya. Mencuri, merampok sudah menjadi tradisi, pemerkosaan sudah menjadi hal yang biasa. Kehancuran di bidang ekonomi yang menyengsarakan orang banyak sudah merupakan ilmu dalam bisnis, kemiskinan sudah menjadi tradisi atau lebih ironisnya lagi manjadi aksesoris bangsa, pelacuran dengan menjual kehormatan sudah dianggap sebagai profesi dan lambang selebritis, para penguasa yang seharusnya menjadi penggembala rakyat berubah menjadi pemburu yang sadis, perampok harta rakyat, dan pembunuh hak asasi manusia dan lain sebagainya. Itulah bentuk azab yang menyengsarakan hidup dan kehidupan manusia, disebabkan manusia mengingkari dan mendustakan ayat-ayat Allah.

Hanya kembali kepada Allahlah semua persoalan akan selesai. Kembali kepada Allah dalam artian mengganti software buatan manusia dengan software buatan Allah, maka manusia akan kembali fitrah dan hidup dengan damai dan sejahtera. Amin......

Hadza wallohi yar’ana wa yahfadna walhamdulillahi Robbil’alamin

Senin, 22 Maret 2010

Kisah Nabi Nuh as

NUH




SEM HAM YAFET




1. NUH

Nuh (Ibrani, נֹחַ - NOAKH) adalah yang terakhir dari sepuluh Bapak leluhur kuno dan pahlawan air bah. Dia adalah anak Lamekh (Ibrani, לֶמֶךְ - LEMEKH), berusia 182 tahun (Samaritan Pentateukh, 53 thn: LXX:, 188 tahun) sewaktu Nuh lahir (Kejadian 5:28-29: Lukas 3:36)



A. NAMA

Asal kata nama נֹחַ - NOAKH tidak tentu biarpun banyak penafsir menghubungkannya dengan akar kata nvkl.. 'beristirahat. Dalam Kejadian 5:29 nama itu dihubungkan dengan kata kerja נָחַם - NAKHAM (penghiburan) dengan mana nama itu mungkin berhubungan dari sudut etimologi, biarpun naskah tidak harus ditafsirkan demikian. Unsur kata "NOAKH" itu terdapat dalam nama-nama pribadi orang Amori dan dalam nama Nahmisuli, yang muncul dalam suatu fragmen yang mencantumkan riwayat Gilgamesy (cerita Air Bah Mesopotamia) yang ditemukan di Bogaz-Koi di Asia Kecil. LXX menampilkan nama itu sebagai NOE.


B. HIDUP DAN SIFAT

Nuh seorang yang benar (Kejadian 6:9, צַדִּיק - TSADIQ , yang memiliki kebenaran itu yang bersumber dari iman (Ibrani 11:7, της κατα πιστιν δικαιοσυνης - hê kata pistin dikaiosunês, harfilah "kebenaran sesuai dengan iman'), dan mempunyat persekutan dengan Allah, seperti dinyatakan oleh uraian 'dia hidup bergaul dengan Allah' (Kejadian 6:9) Dia juga digambarkan sebagai seorang yang tidak bercela di antara orang-orang sezamannya' (Kejadian 6:9) yang telah terbenam dalam taraf hidup moral yang sangat rendah (Kejadian 6:1-5, 11-13; Matius 24:37-38; Lukas 17:26-27) dan kepada mereka dia memberitakan kebenaran (2 Petrus 2:5), biarpun tidak berhasil seperti ditunjukkan kejadian-kejadian berikutnva.

Seperti Bapak leluhur yg lain, Nuh diberkati umur panjang. Umurnya 500 tahun sewaktu anaknya yang pertama lahir (KejADIAN 5:32), 600 thn sewaktu air bah timbul (Kejadian 7:11), dan meninggal pada usia 950 tahun (Kejadian 9:28, 29). Menurut tafsiran Kejadian 6:3 yang agak dapat dipercaya, bersama dengan 1 Petrus 3 :20, sewaktu Nuh berusia 4S0 thn, A Ilah memberitahukan kepadanya, bahwa Dia akan memusnahkan manusia dari muka bumi, tapi Dia akan memberikan periode anugerah selama 120 tahun. Waktu itu Nuh harus mcmbanuun bahtera yang di dalamnya Nuh akan menyelamatkan keluarganya yang terdekat, dan hewan pilihan yg mewakili hewan lainnya (Kejadian 6:13-22). Mungkin sekali pada waktu itulah Nuh berkhotbah, tapi tidak ada pertobatan maka air bah datang dan memusnahkan semuanya, kecuali Nuh dan ketiga anaknya dengan istri masing-masing (Kejadian 7:7; 1 Petrus 3:20).

Seusai air bah, Nuh yang mungkin sekali petani sebelumnya, membuat kebun anggur (Kejadian 9:20, yang dapat diterjemahkan 'Nuh, orang petani itu, membuat kebun anggur'). Nuh mabuk dan berkelakuan tidak senonoh di dalam kemahnya. Ham melihat ayahnya telanjang, memberitahukannya kepada kedua saudaranya, yang menutupinya dcngan sehelai kain. Mungkin sekali Kanaan, anak Ham, berbuat sesuatu yang tidak sopan terhadap kakeknya, sebab Nuh mengutuknya sesudah dia sadar dari mabuknya (Kejadian 9:20-27: lihat artikel HAM, di bawah).

C. PERJANJIAN ALLAH DENGAN NUH

Perjanjian yang termaktub dalam Kejadian 6: 18 dapat ditafsirkan bahwa keselamatan untuk Nuh tergantung pada kesediaannya membangun bahtera dan memasukinya. syarat yang dipenuhinya (ayat 22). Sebaliknya mungkin juga ayat ini hanya menyebut perjanjian, yg dibuat Allah dengan Nuh sesudah air bah, dan yang dimeteraikan-Nya dengan menganugerahkan arti baru atas pelangi (Kejadian 9:9-17; bandingkan Yesaya 54:9). Ciri-ciri perjanjian ini adalah, bahwa itu sama sekali ditegakkan oleh Allah, bersifat universal dalam jangkauannya, berlaku bukan hanya terhadap Nuh dan keturunannya, melainkan untuk tiap makhluk yang hidup, dan adalah tanpa syarat dan bersifat abadi. Di dalamnva Allah, dari kemurahan-Nya yang penuh kasih dalam kebebasan-Nya, berjanji bahwa Dia tidak akan memusnahkan lagi semua makhluk dengan air bah (lihat artikel pelangi-vt563.html#p1115 ).

D. KETURUNAN

Diterangkan, bahwa Nuh mempunyai tiga anak lelaki : Sem, Ham dan Yafet (Kejadian 5:32; 9:18-19; 10:1), yang lahir sebelum air bah, dan yang menemani dia masuk ke dalam bahtera. Seusai air bah dari mereka 'tersebar penduduk seluruh bumi', atau 'seluruh penduduk bumi tersebar(Kejadian 9:19). Keturunan mereka di kemudian hari tersebar ke daerah yang luas, dan suatu laporan menceritakan mengenai mereka dalam Daftar Bangsa-bangsa di Kejadian pasal 10 (lihat artikel Daftar Bangsa-bangsa di bangsa-vt3246.html#p18129)


E. PERSAMAAN-PERSAMAAN DENGAN TULISAN-TULISAN SUN KUNO BERBENTUK BAJI

Dalam cerita-cerita mengenai air bah yang masih terpelihara dalam bahasa Akad, nama pahlawan di situ adalah Utanapisytim yang sejajar dengan nama Ziusuddu dalam cerita bahasa Sumer yang berasal dari milenium 2 sM, yg mungkinlebih tua daripada versi bahasa Akad tadi (lihat Artikel Air Bah, di air-air-bah-vt3248.html#p18142 ) Biarpun dalam versi utama mengenai daftar raja Sumeria. hanya 8 orang penguasa disebut sebelum air bah, dalam daftar mana Ziusuddu tidak disebut. tapi naskah-naskah lain mendaftarkan 10 penguasa, yang ke sepuluh adalah Ziusuddu, yang pemerintahannya berlangsung selama 36.000 tahun. Hal yang sama terdapat dalam suatu cerita Yunani ditulis imam Babel bernama Berossos, yang pahlawannya bernama Xisouthros dan adalah nomor 10 dalam daftar nama penguasa sebelum air bah.

KEPUSTAKAAN:
J Murray, The Covenant of Grace, 1954, hlm 12-16:
E A Speiser, Mesopotamiun Origins, 1930, hlm 160-161
HB Huffmon, Amorite Personal Names in the Mari Texts, 1965, hlm 237-239;
E Laroche, Les noms des Hittites, 1966, hlm 125:
T Jacobsen, The Sumerion King List, 1939, hlm 76,77 dan catatan 34;
F.F Bruce, The New International Dictionary of New Testament Theology 2, hlm 681-683.
Ensiklopedia Alkitab masa Kini, Vol 2, Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1995, hlm171-
172

Artikel terkait :
DAFTAR BANGSA-BANGSA, di bangsa-vt3246.html#p18129

II. AIR BAH, di air-air-bah-vt3248.html#p18142

BAGAIMANA MUNGKIN SEMUA BINATANG MASUK KE DALAM BATERA NUH?, di nuh-dan-bencana-air-bah-vt1697.html#p6856

BERAPA BANYAK DARI TIAP MACAM BINATANG YANG MASUK KE DALAM BAHTERA NUH?, di nuh-dan-bencana-air-bah-vt1697.html#p6857

2. SEM
Sem (Ibrani, שֵׁם - SYEM), putra sulung Nuh (Kejadian 5:32: 6: 10; 1 Tawarikh 1:4), Leluhur dari banyak keturunan (Kejadian 10), Dia salah satu dari 8 orang dalam bahtera Nuh, yang selamat dari bahaya air bah (Kejadian 7:13), Setelah air bah surut dan ketika Nuh mabuk dan tertidur tanpa busana, dia dan Yafet menutupi aurat bapak mereka (Kejadian 9:18, 23, 26, 27). Dua tahun sesudah air bah, waktu Sem berumur 100 tahun, lahirlah anaknya, Arpakhsad (Kejadian 11:10), yang menjadi induk garis keturunan Mesias Yesus (Lukas 3:36), dan mungkin inilah yang ditunjuk oleh pernyataan nubuat Nuh dalam Kejadian 9:26.




Karena dari keturunan Sem seperti dalam daftar Kejadian 10:21-31, disebut beberapa bangsa, yg dikenal pada zaman kuno mempunyai bahasa-bahasa serumpun, maka demi kemudahan para filolog modern memakai istilah 'bahasa-bahasa Semit' untuk kelompok bahasa ini. Tapi, ini hanyalah pemakaian zaman modern, dan tidaklah sekaligus berarti bahwa semua keturunan Sem memakai bahasa-bahasa Semit. Ada tertulis bahwa Sem masih hidup 500 thn lagi sesudah Arpakhsad lahir (Ibrani, אַרְפַּכְשַׁד - 'ARPAKSYAD, Kejadian 11:11), sehingga ia hidup selama 600 tahun. Semua naskah utama sepakat dengan bilangan ini. Suatu teori lama (Poebel) pada akhir-akhir ini dihidupkan kembali (oleh Kramer), yang menurunkan nama syem melalui pengubahan berbagai lafal, dari syumer, yang ditulis ki.en.gi. oleh orang Sumer, yaitu nama dalam bahasa Akad untuk bangsa Sumer, yang merupakan unsur penting dalam penduduk Mesopotamia kuno. Teori
ini tidak diterima secara luas.

KEPUSTAKAAN.
S.N Kramer, Analecta Biblica 12, 1959, hlm 203-204. The Sumerians, 1963, hlm 297-299.
Artikel terkait :
DAFTAR BANGSA-BANGSA, di bangsa-vt3246.html#p18129

3. HAM
Ham, (Ibrani, חָם - KHAM, LXX, χαμ – KHAM). Salah seorang anak Nuh, mungkin anak ke-2 (Kejadian 5:32; 6:10; 7:13; 9:18; 1 Tawarikh 1:4, 8; bandingkan Kejadian 9:20-24). dan menjadi nenek moyang dari banyak keturunan. Dalam 1 Tawaeikh 4:40 dan Mazmur 78:5 I. 105:23.27: 106:22 nama itu dipakai bagi sebagian keturunannya, yaitu orang Mesir. Mengikuti pemakaian alkitabiah itu, istilah 'Hamitis' diterapkan oleh penulis-penulis modern terhadap suatu kelompok bahasa, di antaranya bahasa Mesir, tapi dibatasi pada pemikiran linguistik saja. Adanya perpindahan. perkawinan silang dan pergantian bahasa dari orang-orang pada zaman kuno, berarti keturunan Ham tidak memakai tempat tinggal, bahasa, bahkan ras yang sama di dalam suatu bentuk yang dapat dikenal (lihat artikel Daftar Bangsa-bangsa di bangsa-vt3246.html#p18129 ).

Pada akhir Air Bah, ketika Nuh sedang mabuk, Ham melihat Nuh telanjang. Ia memberitahu kedua saudara laki-lakinya, yg kemudian menutupi Nuh dengan kain. Sebagai akibat dari kejadian itu Nuh mengutuk Kanaan (Kejadian 9:20-27). Banyak penjelasan telah dikemukakan atas peng utuk an Kanaan sebagai akibat dari perbuatan Ham ini. Mungkin yg paling masuk akal ialah, bahwa Kanaan yg telah berbuat sesuatu) g tidak dinyatakan sehingga layak menerima kutukan tersebut. Ungkapan 'anak bungsu' בְּנֹו הַקָּטָן - BENO HAQATAN, harfiah 'anaknya/cucunya, yang keci!') dalam ayat 24 mungkin menunjuk pada Kanaan. Hal ini sesuai pernyataan yang diulangi 2 kali (ayat 18,22) bahwa Ham adalah bapak Kanaan.
2. Ham (Ibrani, הַם - HAM). Nama kota yang penduduknya orang Zuzim, dikalahkan oleh Kedorlaomer pada masa Abraham (Kejadian 14:5). Tempatnya tidak diketahui meskipun mungkin di sekitar Transyordan. LXX (αμα αυτοις - hama autois) menerjemahkan Ibrani לָעֹמֶ - BEHAM 'dalam Ham' sebagai 'bahem', 'dengan mereka'.



Artikel terkait :DAFTAR BANGSA-BANGSA, di bangsa-vt3246.html#p18129
4. YAFET
Yafet (Ibrani, יֶפֶת - YEFET) Sala.h seorang putra Nuh, biasanya yg disebut terakhir dan ketiga putra Nuh (Kejadian 5:32; 6:10; 7:13; 9: 18, 23, 27; 1 Tawarikh 1:4), tapi keturunannya pertama sekali disebut dalam Kejadian 10 dan 1 Tawarikh 1:5-7, Dialah leluhur dari beberapa suku dan bangsa, yang kebanyakan dari mereka mempunyai nama yang di dalam sejarah dihubungkan dengan daerah-daerah sebelah utara dan barat Asia Barat terutama daerah Anatolia dan daerah Egea (lihat Artikel Daftar Bangsa-bangsa, di ).

Yafet dan istrinya terdapat di antara 8 orang yang diselamatkan waktu Air Bah. Selesai bencana itu ia dan Sem menutupi aurat Nuh, bapak mereka, karena telanjang. Dalam nubuat doa Nuh sesudah peristiwa itu ia memohon kiranya Allah meluaskan tempat kediaman Yafet. dan hendaklah ia tinggal dalam kemah-kemah Sem, dan kiranya Kanaan menjadi hambanya (Kejadian 9:27). Banyak ahli tafsir menalar 'ia' di sini lebih mengacu kepada Allah ketimbang kepada Yafet, walaupun kedua tafsiran itu sama-sama mungkin. Jika pilihan yg terakhir, maknanya mungkin menunjuk kepada berkat Injil, yang mula-mula datang kepada keturunan Sem, dan kemudian meluas ke bangsa-bangsa di sebelah utara. Dalam ayat di atas kata yang dipakai untuk 'meluaskan kiranya tempat kediaman Yafet' ialah yaft, tapi barangkali ini hanya permainan kata dan sama sekali tak ada kaitannya dengan nama Yafat (yefet), yang tak terdapat lagi di mana-mana pun dalam Alkitab atau dalam tulisan-tulisan kuno.

Tapi ada yang menghubungkan Yafet dengan tokoh dongeng Yunani, yaitu Iapetos (ιαπετος)), anak dari bumi dan langit, yang mempunyai banyak keturunan, Nama itu bukan berasal dari Yunani, jadi mungkin suatu bentuk dari nama Alkitab.

KEPUSTAKAAN.
P Dhorme, 'Les Peuples issus de Japhet, d'apres Ie Shapitre X de la Genese' , Syria 13, 1932, hlm 28-49;
D. J Wisernan, Genesis 10: Same Archaeological Considerations', JTVI 87, 1955, hlm 14 dab'
D Neisman, 'The Two Genealogies of Japheth', dalam H. A Hoffner (red.), Orient & Occident, 1973, hlm 119 dst.
Ensiklopedia Alkitab masa Kini, Vol 2, Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1995, hlm 543.


Artikel terkait : DAFTAR BANGSA-BANGSA, di bangsa-vt3246.html#p18129

Selasa, 16 Maret 2010

SEJARAH INDONESIA ADALAH SEJARAH PERJUANGAN SYARIAH ISLAM

Sejak permulaan Serikat Dagang Islam didirikan oleh H Samanhudi pada tanggal 16 Oktober 1905 di Solo dan kemudian ketika Syarikat Islam diresmikan dengan Akte Notaris pada tanggal 10 September 1912 dengan berkedudukan di kota Solo, Syarikat Islam telah meletakan dasar perjuangannya atas tiga prinsip dasar, yaitu :

1. Asas Islam sebagai dasar perjuangan organisasi
2. Asas Kerakyatan sebagai dasar himpunan organisasi, dan
3. Asas Sosial Ekonomi sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat yang umumnya berada dalam taraf kemiskinan dan kemelaratan


Islam sebagai Dasar Perjuangan

Syarekat Islam menetapkan dasar Islam sebagai landasan perjuangannya adalah karena pemimpin-pemimpin pejuang Syarekat Islam haqqul yakin hanya landasan Islamlah yang mampu mempersatukan ummat Islam yang tertindas oleh para penguasa Belanda dan Cina dari segenap penjuru waktu itu.

Amelz dalam buku HOS Tjokroaminoto- Hidup dan Perjuangannya menuliskan tentang keinginan pemerintahan Belanda terhadap Islam sebagai berikut :

” Karena jikalau rakyat Indonesia menjadi politik bewust, menjadi sadar terhadap hak-hak politiknya, niscaya bahaya besar akan menimpa penjajah, akan dapat mereka rebut kembali hak-haknya yang luhur itu. Terutama bagi Agama Islam dan kaum Muslimin tersebut senjata-senjata yang khusus ditangan penjajah. Belanda menginsafi bahaya seperti yang ditimbulkan oleh Tengku Tjik di Tiro, oleh Imam Bonjol, oleh Diponegoro dan lain-lain pemimpin Islam. Perjuangan mereka itu melawan penjajahan, bukan hanya didasarkan oleh semangat kemerdekaan tanah air, terutama adalah didorong oleh kepercayaan keagamaan, yaitu kepercayaan hendak menyirnakan golongan yang dzalim.
Belanda tidak ingin melihat terulangnya riwayat Tengku Tjhik di Tiro, Imam Bonjol dan Dipenogoro itu. Mereka berupaya supaya rakyat Indonesia jangan sampai menjadi Islam bewust. Disumbat hendaknya segala macam jalan dan saluran yang menjadi sebab rakyat sadar kepada ajaran-ajaran agamanya (Islam).

Boleh orang memeluk agama Islam. Tetapi cara memeluknya itu hanyalah sebatas kepercayaan dalam hatinya seseorang belaka, sebagai alat untuk menyembah Tuhannya di dalam mesjid dan surau. Janganlah Islam dijadikan alat dalah hidup perjuangannya seseorang, apalagi sebagai dasar perjuangan untuk menentang kolonial.

Dengan begitu diusahakan Belanda, supaya agama itu menjadi pengertian yang mati, menjadi falsafah yang hanya hidup dalam khayal, menjadi sebutan bibir belaka. Islam hendak dijadikan tinggal huruf belaka dengan tiada jiwanya lagi”.

Asas Kerakyatan

Pada saat Sarikat Dagang Islam didirikan dan kemudian berubah menjadi Syarikat Islam, masyarakat pada saat itu berada dalam posisi yang sangat terpojok akibat ” Poenale Sanctie dan Koelie Ordonantie” serta akibat fasilitas dan monopoli di bidang perdagangan yang diberikan oleh pemerintahan Belanda kepada golongan Cina.
Ide dan asas perjuangan Syarikat Islam adalah ide dan asas kerakyatan Syarikat Islam (SI) berjuang untuk rakyat yang miskin dan hidup sengsara. Meskipun di antara pemimpin-pemimpin SI ada yang berasal dari golongan ningrat, tetapi tujuan perjuangan SI tidak pernah menyimpang dari tujuan semula. Pemimpin-pemimpin SI tetap berjuang untuk kepentingan rakyat jelata dengan suatu tekad suci, yaitu kemiskinan dan kemelaratan rakyat yang harus dilenyapkan.

Asas Sosial Ekonomi

Cina memegang monopoli perdagangan hampir dalam segala sektor, keadaan demikian terjadi karena golongan Cina sendiri oleh pemerintahan Belanda diberikan hak-hak istimewa dan diperlakukan istimewa sebagai kaula negara Belanda yang dinamakan Vreem de Oosterlingen sementara penduduk pribumi berada pada klas ketiga (rendah) yang disebut sebagai “inlanders”.

Maka untuk menghadapi persaingan dan tantangan demikian tidak mungkin hanya dihadapi oleh para pengusaha pribumi saja. Tetapi seluruh potensi khususnya Ummat Islam harus dikerahkan dalam usaha mempertahankan hak dan martabat bangsa Indonesia. Atas dasar itu pula kata “Dagang” dihilangkan menjadi Syarikat Islam, sehingga seluruh Ummat Islam memiliki rasa tanggung jawab dan mampu menghadapi segala halang rintang dan tantangan bersama, diantaranya dalam persoalan ekonomi menghadapi konglomerasi Cina.

Tujuan Syarikat Islam

Di dalam akte notaris yang memuat statuen dari perkumpulan Syarikat Islam tertanggal 10 September 1912, ditetapkan tujuan dari perkumpulan itu, pada waktu itu dalam bahasa Belanda, terjemahannnya ialah :

Tujuan Syarikat Islam :

# Memajukan Perdagangan (jadi tujuan ini tetap dipertahankan sejak SDI)

# Memberikan pertolongan kepada anggota-anggota yang mengalami kesukaran (jadi semacam koperasi)

# Memajukan kepentingan rohani dan jasmani dari penduduk asli

# Memajukan kehidupan agama Islam

Dalam hubungan dengan tujuan Syarikat Islam ini, HOS Tjokroaminoto mengemukakan sebagai berikut : ” Pada umumnya, maka pergerakan (Syarikat Islam) bermaksud :

1. Menghilangkan anggapan yang sangat sesat tentang agama Islam, dan memajukan peri-kehidupan menurut ajaran Islam, serta memajukan amal saleh dan kebaktian kepada Allah, diantara rakyat Indonesia


2. Memelihara tali cinta diantara sesama para anggota dan membangun hati mereka untuk mengerjakan tolong-menolong satu sama lain

3. Memberikan pertolongan kepada anggota yang bukan karena salahnya sendiri dan tidak sengaja mendapat kesusahan. Buat meneguhkan keyakinan, untuk membesarkan kekuatan batin dan semangat serta menyucikan hati tiap-tiap anggota, maka sekalian anggota partai, dengan kemampuannya sendiri menyatakan janji dan sumpah, bahwa mereka itu :

1. Akan maju untuk menjalankan perbuatan suci
2. Maju untuk mencari kepandaian
3. Maju untuk mengerjakan perbuatan yang benar
4. Maju untuk melaksanakan penyempurnaan Ilmu

Cita Politik Syarikat Islam

1. Persatuan Umat

Kemenangan Belanda menjajah bumi nusantara bukan saja karena memiliki senjata dan mesiu yang lengkap, tetapi juga karena mereka mendapat bantuan dari golongan bangsa kita sendiri yang rasa nasionalitasnya masih nihil. apalagi karena godaan kedudukan, uang dan kekayaan. Selain itu sepanjang abad ke-19 karena perjuangan mereka dalam menghadapi kekuasaan Belanda yang telah menimbulkan penderitaan rakyat yang demikian parah tidak didasarkan pada usaha memiliki organisasi yang teratur dan rapi, tidak juga memiliki program dan arah yang terencana. Maka atas dasar pemikiran itulah Syarikat Islam berpendapat bahwa persatuan dan kesatuan umat menjadi suatu yang mutlak dan tak bisa ditawar lagi. Malah lebih dari itu Syarikat Islam ingin menciptakan satu persatuan dan kesatuan umat Islam sedunia, yang lebih dikenal dengan istilah Pan-Islamisme.

2. Kemerdekaan Umat

Yang dimaksud dengan kemerdekaan umat adalah kemerdekaan bangsa Indonesia dalam bidang politik dan bidang ekonomi. Kemerdekaan adalah mutiara kehidupan bagi setiap insan yang ingin menikmati rahmat dan karunia Allah. Kemerdekaan dan kedaulatan yang telah hilang dan lenyap karena diperkosa oleh Belanda, maka menjadi kewajiban untuk mengembalikan kemerdekaan dan kedaulatan dan kewajiban untuk melenyapkan segala perbedaan-perbedaan. Tegasnya kemerdekaan umat adalah “melenyapkan perbudakan manusia atas manusia”.

3. Sistem Pemerintahan

Dalam hal sistem pemerintahan, pada saat Kongres Syarikat Islam di kota Bandung 18 Juni 1916, HOS Tjokroaminoto menyatakan :

”Tidaklah wajar untuk melihat Indonesia sebagai sapi perahan yang disebabkan hanya karena susu. Tidaklah pada tempatnya untuk menganggap negeri ini sebagai suatu tempat di mana orang-orang datang dengan maksud mengambil hasilnya, dan pada saat ini tidaklah lagi dapat dipertanggungjawabkan bahwa penduduknya adalah penduduk pribumi, tidak mempunyai hak untuk berpartisipasi di dalam masalah-masalah politik, yang menyangkut nasibnya sendiri… tidak bisa lagi terjadi bahwa seseorang mengeluarkan undang-undang dan peraturan untuk kita, mengatur hidup kita tanpa partisipasi kita.”

Dari kutipan diatas jelas bahwa Syarikat Islam berjuang untuk mendapatkan bangsa Indonesia merdeka dan berpemerintahan sendiri, yang mengatur nasibnya sendiri.

PENERIMAAN MASYARAKAT NUSANTARA TERHADAP IDEOLOGI ISLAM

Syariat Islam Menyatukan Nusantara
Menjaga Kesatuan Negeri-Negeri Islam

PENERAPAN SYARIAT ISLAM DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN

BIDANG PERIBADAHAN

Masjid-masjid Agung di ibukota Kesultanan dan Alun-alun Kabupaten
Tempat Ibadah Umat Non-Muslim tidak dihancurkan

BIDANG PENDIDIKAN

Menjadi perhatian utama para sultan
Pendidikan Dasar
Pendidikan Menengah & Tinggi
Pengiriman Pelajar ke Pusat Ilmu
Lembaga Pesantren

UPAYA MENGHANCURKAN INSTITUSI POLITIK

Snouck Hurgronye, dalam ceramahnya di depan Civitas akademika NIBA (Nederlands Indische Bestuurs Academie), Delft tahun 1911 memberikan penjelasan tentang politik Islam, yaitu:
(1) Terhadap dogma dan perintah hukum yang murni agama hendaknya pemerintah bersikap netral, (2) Masalah perkawinan dan pembagian warisan dalam Islam menuntut penghormatan (3) Tiada satu pun bentuk Pan Islam (Khilafah) boleh diterima oleh kekuasaan Eropa. Doktrin ketiga ini yang akhirnya mengilhami pemerintah Belanda memberangus setiap kelompok atau gerakan Islam yang berbasis pada politik. Ibid. hal. 13

STRATEGI MENGHANCURKAN ISLAM

1.Memberangus politik dan institusi politik/pemerintahan Islam
2.Melalui kerjasama antara raja/sultan dengan penjajah Belanda
3.Dengan menyebar para orientalis yang dipelihara oleh pemerintah penjajah. Pemerintah
Belanda membuat Kantoor voor Inlandsche zaken yang lebih terkenal dengan kantor agama

Dikeluarkanlah Ordonansi Peradilan Agama tahun 1882 yang dimaksudkan agar politik tidak mencampuri masalah agama (sekulerisasi), Ordonansi Perkawinan tahun 1905, Ordonansi Pendidikan yang menempatkan Islam sebagai saingan yang harus dihadapi, Ordonansi Guru tahun 1905 yang mewajibkan setiap guru agama Islam memiliki ijin, Ordonansi Sekolah Liar tahun 1880 dan 1923 merupakan percobaan untuk membunuh sekolah-sekolah Islam. Sekolah Islam didudukkan sebagai sekolah liar. Ibid. Hal 29 – 62

HUBUNGAN DENGAN KHILAFAH

Sejak Islam masuk Raja Sriwijaya Jambi bernama Srindravarman mengirim surat kepada Khalifah ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz dari Khilafah Bani Umayah pada tahun 100 H (718 M).

Diantara para pengemban dakwah Islam merupakan utusan langsung yang dikirim oleh khalifah melalui amilnya. Misalnya, pada tahun 808H/1404M awal kali ulama utusan Sultan Muhammad I ke pulau Jawa (yang kelak dikenal dengan nama walisongo). Setiap periode ada utusan yang tetap dan ada pula yang diganti. Pengiriman ini dilakukan selama lima periode.

Rahimsyah, Kisah Wali Songo, tanpa tahun, Karya Agung Surabaya, hal. 6. Banten sejak awal memang meganggap dirinya sebagai kerajaan Islam, dan tentunya termasuk Dar al-Islam yang ada dibawah kepemimpinan Khalifah Turki Utsmani di Istanbul. Sultan Ageng Tirtayasa mendapat gelar sultan dari syarif mekah.

Pada akhir abad 20, Konsul Turki di Batavia membagi-bagikan al-Quran atas nama Sultan Turki.
Di istambul dicetak tafsir al-Quran berbahasa melayu karangan Abdur Rauf Sinkili dengan tertera "dicetak oleh Sultan Turki, raja seluruh orang Islam".

Sultan Turki juga memberikan beasiswa kepada empat orang anak keturunan Arab di Batavia untuk bersekolah di Turki.

Ensiklopedia Tematis Dunia Islam, Struktur Politik dan Ulama: Kesultanan Banten, , PT. Ichtiar Baru Vab Hoeve, Jakarta. 2002. Hal. 98.

Rahimsyah, Kisah Wali Songo, tanpa tahun, Karya Agung Surabaya. hal. 143
Ibid. Dalam Footnote hal 203.

Bernard Lewis menyebutkan bahwa pada tahun 1563 penguasa Muslim di Aceh mengirim seorang utusan ke Istambul untuk meminta bantuan melawan Portugis. Dikirimlah 19 kapal perang dan sejumlah kapal lainnya pengangkut persenjataan dan persediaan. Sekalipun hanya satu atau dua kapal yang tiba di Aceh.[i]
Hubungan ini nampak pula dalam penganugerahan gelar-gelar kehormatan diantaranya Abdul Qadir dari Kesultanan Banten misalnya, tahun 1048 H (1638 M) dianugerahi gelar Sultan Abulmafakir Mahmud Abdul Kadir oleh Syarif Zaid, Syarif Mekkah saat itu; Pangeran Rangsang dari Kesultanan Mataram memperoleh gelar Sultan dari Syarif Mekah tahun 1051 H (1641 M ) dengan gelar Sultan Abdullah Muhammad Maulana Matarami.

Bernard Lewis, Apa Yang Salah? Sebab-sebab Runtuhnya Khilafah dan Kemunduran Umat Islam (Terj.), 2004, PT. Ina Publikatama, Jakarta, hal. 16-17. Lihat juga, Ensiklopedia Tematis Dunia Islam. Kesultnan, hal. 52-53, PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta. 2002.

Ensiklopedia Tematik Dunia Islam Asia Tenggara, PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta. 2002. Hal. 54.

JEJAK KHILAFAH

Pengakuan Snouck Hurgrounye bahwa rakyat kebanyakan pada umumnya di Indonesia, melihat stambol [Istambul, kedudukan Khalifah Usmaniyah] masih senantiasa sebagai kedudukan seorang raja semua orang mukmin dan tetap [dipandang] sebagai raja dari segala raja di dunia. Mereka juga berpikir bahwa “sultan-sultan yang belum beragama mesti tunduk dan memberikan penghormatannya kepada khalifah.”

Deliar Noer, Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942, cetakan keenam, LP3ES, 1991, hal. 34. Deliar Noer dalam footnotenya menyatakan bahwa dalam perang dunia I, khalifah di Turki menyatakan perang jihad kepada musuh-musuhnya dan berseru kepada semua orang islam termasuk orang islam di Indonesia untuk memerangi musuh-musuhnya itu. 28 Rajab 1396H (3 Maret 1924M) Khilafah Islam di Turki dihapuskan oleh Musthafa Kamal

REAKSI TERHADAP KERUNTUHAN KHILAFAH

HOS COKROAMINOTO (SI) : Khilafah adalah hak bersama muslimin bukan dominasi bangsa tertentu, karenanya, bila umat tidak memiliki Khilafah, seperti badan tidak berkepala Suryopranoto (Syarikat Islam), Fachruddin (Muhammadiyah), KH A. Wahab (pendiri NU) menjadi utusan Indonesia dalam kongres dunia Islam yang membahas keruntuhan Khilafah, 13-19 mei 1926 kongres dunia Islam di Kairo ; utusan dari Indonesia H. Abdullah Ahmad, H. Rosul (tokoh Sumatera) 1 Juni 1926 : kongres Khilafah di Makkah utusan Indonesia : HOS Cokroaminoto (SI) ,
KH Mas Mansur (Muhammadiyah)

Tahun 1927 : kongres Khilafah di Makkah utusan Indonesia H. Agus Salim
Islam pernah diterapkan di Indonesia
Islam di Indonesia terkait dengan kekhalifahan Islam sejak masa kekhilafahan Umayyah.
Kesultanan-kesultanan Islam berhubungan dengan khilafah Utsmaniyah yang berpusat di Turki

PERJUANGAN YANG TAK PERNAH PADAM

Pada tanggal 16 Oktober 1905 berdirilah Sarekat Islam, yang sebelumnya Sarekat Dagang Islam. Inilah mestinya tonggak kebangkitan Indonesia, bukan Budi Utomo yang berdiri 1908 dengan digerakkan oleh para didikan Belanda.

KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah tahun 1912 dengan melakukan gerakan sosial dan pendidikan. Sementara Taman Siswa didirikan Ki Hajar Dewantara pada 1922. Sejatinya, KH Ahmad Dahlanlah sebagai bapak pendidikan. H. Endang Saefuddin Anshari, Piagam Jakarta 22 Juni 1945, PUSTAKA Perpustakaan Salman ITB, 1983, hal. 4 – 6; Lihat juga, Ahmad Mansur Suryanegara.


KONSPIRASI ANTI SYARIAH

Jadi, perjuangan Islam berhasil dengan menetapkan pemerintah wajib menjalankan syariat Islam bagi umat Islam saja. Diantara tokoh Islam yang menandatanganinya adalah Abikoesno Tjokrosujoso (Partai Syarikat Islam Indonesia), Abdul Kahar Muzakir (Muhammadiyah), Haji Agus Salim (Partai Penyadar), dan KH A. Wahid Hasyim (Nahdhatul Ulama). Diproklamasikanlah kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Ternyata, usianya hanya 1 hari. Sebab, pada 18 Agustus 1945 tujuh kata ’ dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya’ dalam Piagam Jakarta dicoret oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Kejadian yang menyolok mata ini, dirasakan umat Islam sebagai suatu permainan sulap yang diliputi kabut rahasia.[i]
[i] Lihat H. Endang Saefuddin Anshari, op.cit., hal. 25 – 56.


Selama orde lama dan orde baru Islam dimarjinalkan
Orde reformasi makin sekuleristik kapitalistik
Pada saat yang sama, gairah menerapkan syariat Islam demikian besaR
Cengkeraman negara luar makin besar
Menentang perjuangan penegakkan syariat merupakan suatu tindakan ahistoris.


Hadza wallohi yar’ana wayahfadna walhamdulillahi robbil’alamin